KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Puji Syukur kehadirat TUHAN YANG MAHA
KUASA kami dapat menyelesaikan makalah tentang “ISSUE ETIK YANG TERJADI DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN “ISSUE MORAL” ” ini dengan baik tanpa hambatan.
Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada para pembimbing dan semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini atas semua bantuan,
bimbingan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada kami dalam menyelesaikan
makalah. Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan
untuk menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Etika Profesi dan Hukum Kesehatan.
Meskipun kami telah berusaha dengan segenap kemampuan,
namun kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih
banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini
yang selanjutnya akan kami terima dengan tangan terbuka.
Makassar, oktober 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
1.2
Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Makalah
1.4 Sistematika Penulisan
BAB 2 PEMBAHASAN
- ISSUE ETIK DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
1) Pengertian dan bentuk ETIK
2) ISSUE ETIK yang terjadi antara Bidan dengan:
a) Klien, Kelurga, dan Masyarakat
b) Teman Sejawat
c) ;Teman kesehatan lainya
d) Organisasi profesi
3) ISSUE ETIK yang terjadi dalam Pelayanan
B)
ISSUE MORAL
1. Dilema dan konflik Moral
2. Pengambilan keputusan dalam menghadapi dilema
Etik/ Moral pelayanan kesehatan
BAB 3
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Derasnya arus globalisasi yang semakin mempengaruhi
kehidupan sosial masyarakat dunia, juga mempengaruhi munculnya
masalah/penyimpangan etik sebagai akibat kemajuan teknologi/ilmu pengetahuan
yang menimbulkan konflik terhadap nilai. Arus kesejahteraan ini tidak dapat
dibendung, pasti akan mempengaruhi pelayanan kebidanan. Dalam hal ini bidang
yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas Mengontrol dirinya sendiri.
Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya
penyimpangan etik.
Istilah etik yang kita gunakan sehari-hari pada
hakikatnya berkaitan dengan falsafah moral yaitu menganai apa yang dianggap
baik atau buruk di masyarakat dalam kurun waktu tertentu, sesuai dengan
perubahan atau perkembangan norma atau niali. Dikatakan kurun waktu tertentu
karena etik dan moral bisa berubah dengan lewatnya waktu.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
ISSUE ETIK DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
1)
Pengertian dan bentuk ETIK
a) Etika diartikan
"sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan dalam hidup manusia
khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehandak dengan didasari pikiran yang jernih dengan
pertimbangan perasaan".
Etik ialah suatu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana
dapat dikatakan bahwa etik adalah disiplin yang mempelajari tentang baik atau
buruk sikap tindakan manusia.
Etika merupakan bagian filosofis yang berhubungan erat dengan
nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah, dan
penyelesaiannya baik atau tidak (Jones, 1994)
b)
Bentuk Etika
1.
Etika deskriptif, yang
memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingakh laku manusia ditinjau dari
nilai baik dan buruk serta hal-hai,mana yang boleh dilakukan sesuai
dengan norma etis yang dianut oleh masyarakat.
2.
Etika Normatif, membahas dan mengkaji ukuran baik buruk tindakan manusia,
yang biasanya dikelompokkan menjadi:
a. Etika umum; yang
membahas berbagai hal yang berhubungan dengan kondisi manusia
untuk bertindak etis dalam mengambil kebijakan berdasarkan teori-teori dan
prinsip-prinsip moral.
b. Etika khusus; terdiri dari Etika sosial, Etika individu dan Etika
Terapan.
§
Etika sosial menekankan tanggungjawab sosial dan hubungan
antarsesama manusia
dalam aktivitasnya,
§
Etika individu lebih menekankan pada kewajiban-kewajiban
manusia sebagai pribadi,
§
Etika
terapan adalah
etika yang diterapkan pada profesi
2)
ISSUE ETIK yang terjadi antara Bidan
dengan Klien, Kelurga, dan Masyarakat Teman Sejawat,Teman kesehatan lainya,
Organisasi profesi.
a)
Issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien,keluarga,masyarakat
v
Pengertian
Issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan masyarakat mempunyai hubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan. Seorang bidan dikatakan profesional bila ia mempunyai kekhususan sesuai dengan peran dan fungsinya yang bertanggung jawab menolong persalinan. Dengan demikian penyimpangan etik mungkin saja akan terjadi dalam praktek kebidanan misalnya dalam praktek mandiri, bidan yang bekerja di RS, RB atau institusi kesehatan lainnya. Dalam hal ini bidan yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya pe
Issue etik yang terjadi antara bidan dengan klien, keluarga dan masyarakat mempunyai hubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan. Seorang bidan dikatakan profesional bila ia mempunyai kekhususan sesuai dengan peran dan fungsinya yang bertanggung jawab menolong persalinan. Dengan demikian penyimpangan etik mungkin saja akan terjadi dalam praktek kebidanan misalnya dalam praktek mandiri, bidan yang bekerja di RS, RB atau institusi kesehatan lainnya. Dalam hal ini bidan yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya pe
nyimpangan etik.
v Kasus
Di sebuah desa, ada seorang bidan yang sudah membuka praktek kurang lebih selama satu tahun. Pada suatu hari datang seorang klien bernama Ny ‘A’ usia kehamilan 38 minggu dengan keluhan perutnya terasa kenceng kenceng dan terasa sakit sejak 5 jam yang lalu. Setelah dilakukan VT, didapatkan hasil pembukaan 3 dan ternyata janin dalam keadaan letak sungsang. Oleh karena itu bidan menyarankan agar di Rujuk ke Rumah Sakit untuk melahirkan secara operasi SC. Namun keluarga klien terutama suami menolak untuk di Rujuk dengan alasan tidak punya biaya untuk membayar operasi. Tapi bidan tersebut berusaha untuk memberi penjelasan bahwa tujuan di Rujuk demi keselamatan janin dan juga ibunya namun jika tetap tidak mau dirujuk akan sangat membahayakan janin maupun ibunya. Tapi keluarga bersikeras agar bidan mau menolong persalinan tersebut. Sebenarnya, dalam hal ini bidan tidak yakin bisa berhasil menolong persalinan dengan keadaan letak sungsang seperti ini karena pengalaman bidan dalam hal ini masih belum begitu mendalam. Selain itu juga dengan di Rujuk agar persalinan berjalan dengan lancar dan bukan kewenangan bidan untuk menolong persalinan dalam keadaan letak sungsang seperti ini. Karena keluarga tetap memaksa, akhirnya bidan pun menuruti kemauan klien serta keluarga untuk menolong persalinan tersebut. Persalinan berjalan sangat lama karena kepala janin tidak bisa keluar. Setelah bayi lahir ternyata bayi sudah meninggal. Dalam hal ini keluarga menyalahkan bidan bahwa bidan tidak bisa bekerja secara profesional dan dalam masyarakatpun juga tersebar bahwa bidan tersebut dalam melakukan tindakan sangat lambat dan tidak sesuai prosedur.
Di sebuah desa, ada seorang bidan yang sudah membuka praktek kurang lebih selama satu tahun. Pada suatu hari datang seorang klien bernama Ny ‘A’ usia kehamilan 38 minggu dengan keluhan perutnya terasa kenceng kenceng dan terasa sakit sejak 5 jam yang lalu. Setelah dilakukan VT, didapatkan hasil pembukaan 3 dan ternyata janin dalam keadaan letak sungsang. Oleh karena itu bidan menyarankan agar di Rujuk ke Rumah Sakit untuk melahirkan secara operasi SC. Namun keluarga klien terutama suami menolak untuk di Rujuk dengan alasan tidak punya biaya untuk membayar operasi. Tapi bidan tersebut berusaha untuk memberi penjelasan bahwa tujuan di Rujuk demi keselamatan janin dan juga ibunya namun jika tetap tidak mau dirujuk akan sangat membahayakan janin maupun ibunya. Tapi keluarga bersikeras agar bidan mau menolong persalinan tersebut. Sebenarnya, dalam hal ini bidan tidak yakin bisa berhasil menolong persalinan dengan keadaan letak sungsang seperti ini karena pengalaman bidan dalam hal ini masih belum begitu mendalam. Selain itu juga dengan di Rujuk agar persalinan berjalan dengan lancar dan bukan kewenangan bidan untuk menolong persalinan dalam keadaan letak sungsang seperti ini. Karena keluarga tetap memaksa, akhirnya bidan pun menuruti kemauan klien serta keluarga untuk menolong persalinan tersebut. Persalinan berjalan sangat lama karena kepala janin tidak bisa keluar. Setelah bayi lahir ternyata bayi sudah meninggal. Dalam hal ini keluarga menyalahkan bidan bahwa bidan tidak bisa bekerja secara profesional dan dalam masyarakatpun juga tersebar bahwa bidan tersebut dalam melakukan tindakan sangat lambat dan tidak sesuai prosedur.
v KONFLIK : keluarga
terutama suami menolak untuk di rujuk ke Rumah sakit dan
melahirkan secara operasi SC dengan alasan tidak punya biaya untuk
membayar operasi.
melahirkan secara operasi SC dengan alasan tidak punya biaya untuk
membayar operasi.
v ISSU : Di mata
masyarakat, bidan tersebut dalam pelayanan atau melakukan
tindakan tidak sesuai prosedur dan tidak profesioanl. Selain itu juga
masyarakat menilai bahwa bidan tersebut dalam menangani pasien
dengan kelas ekonomi rendah sangat lambat atau membeda-bedakan antara pasien yang ekonomi atas dengan ekonomi rendah.
tindakan tidak sesuai prosedur dan tidak profesioanl. Selain itu juga
masyarakat menilai bahwa bidan tersebut dalam menangani pasien
dengan kelas ekonomi rendah sangat lambat atau membeda-bedakan antara pasien yang ekonomi atas dengan ekonomi rendah.
v DILEMA : Bidan merasa
kesulitan untuk memutuskan tindakan yang tepat untuk
menolong persalinan Resiko Tinggi. Dalam hal ini letak sungsang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh bidan sendiri dengan keterbatasan alat dan kemampuan medis. Seharusnya ditolong oleh Dokter Obgyn, tetapi dalam hal ini diputuskan untuk menolong persalianan itu sendiri dengan alasan desakan dari kelurga klien sehingga dalam hatinya merasa kesulitan untuk memutuskan sesuai prosedur ataukah kenyataan di lapangan.
menolong persalinan Resiko Tinggi. Dalam hal ini letak sungsang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh bidan sendiri dengan keterbatasan alat dan kemampuan medis. Seharusnya ditolong oleh Dokter Obgyn, tetapi dalam hal ini diputuskan untuk menolong persalianan itu sendiri dengan alasan desakan dari kelurga klien sehingga dalam hatinya merasa kesulitan untuk memutuskan sesuai prosedur ataukah kenyataan di lapangan.
b)
Issue Etik yang terjadi antara Bidan dengan Teman Sejawat
v pengertian
ETIK adalah kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai
benar dan salah yang dianut suatu organisasi atau masyarakat
v KONFLIK MORAL adalah suatu proses
ketika 2 pihak atau lebih berusaha memaksakan tujuannya dengan cara
mengusahakan untuk menggagalkan tujuan yang ingin dicapai pihak lain.
(Setiawan. 1994)
v DILEMA MORAL adalah situasi yang
menghadapkan individu pada dua pilihan, dan tidak satupun dari pilihan itu
dianggap sebagai jalan keluar yang tepat.
v ISSUE ETIK adalah topic yang
cukup penting untuk dibicarakan sehingga mayoritas individu akan mengeluarkan
opini terhadap masalah tersebut sesuai dengan asas ataupun nilai yang berkenaan
dengan akhlak, niali benar salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Ø Contoh Issue Etik yang
terjadi antara Bidan dengan Teman Sejawat
Di suatu desa yang tidak jauh dari kota dimana di desa tersebut ada dua orang bidan yaitu bidan “A” dan bidan “B” yang sama – sama memiliki BPS dan ada persaingan di antara dua bidan tersebut.
Pada suatu hari datang seorang pasien yang akan melahirkan di BPS bidan “B” yang lokasinya tidak jauh dengan BPS bidan “A”. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pembukaan masih belum lengkap dan bidan “B” menemukan letak sungsang dan bidan tersebut tetap akan menolong persalinan tersebut meskipun mengetahui bahwa hal tersebut melanggar wewenang sebagai seorang bidan demi mendapatkan banyak pasien untuk bersaing dengan bidan “A”.
Sedangkan bidan “A” mengetahui hal tersebut. Jika bidan “B” tetap akan menolong persalinan tersebut,bidan “A” akan melaporkan bidan “B” untuk menjatuhkan bidan “B” karena di anggap melanggar wewenang profesi bidan.
Di suatu desa yang tidak jauh dari kota dimana di desa tersebut ada dua orang bidan yaitu bidan “A” dan bidan “B” yang sama – sama memiliki BPS dan ada persaingan di antara dua bidan tersebut.
Pada suatu hari datang seorang pasien yang akan melahirkan di BPS bidan “B” yang lokasinya tidak jauh dengan BPS bidan “A”. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata pembukaan masih belum lengkap dan bidan “B” menemukan letak sungsang dan bidan tersebut tetap akan menolong persalinan tersebut meskipun mengetahui bahwa hal tersebut melanggar wewenang sebagai seorang bidan demi mendapatkan banyak pasien untuk bersaing dengan bidan “A”.
Sedangkan bidan “A” mengetahui hal tersebut. Jika bidan “B” tetap akan menolong persalinan tersebut,bidan “A” akan melaporkan bidan “B” untuk menjatuhkan bidan “B” karena di anggap melanggar wewenang profesi bidan.
Ø ISSU MORAL: seorang bidan melakukan pertolongan persalinan normal.
Ø KONFLIK MORAL: menolong persalinan sungsang untuk nendapatkan pasien
demi persaingan atau dilaporkan oleh bidan “A”.
Ø DILEMA MORAL:
1. Bidan “B” tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang tersebut namun bidan kehilangan satu pasien.
2. Bidan “B” menolong persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh bidan “A” dengan di laporkan ke lembaga yang berwewenang
1. Bidan “B” tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang tersebut namun bidan kehilangan satu pasien.
2. Bidan “B” menolong persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh bidan “A” dengan di laporkan ke lembaga yang berwewenang
c)
Issu Etik Bidan dengan Team Kesehatan Lainnya
v
Pengertian
Yaitu perbedaan sikap etika
yang terjadi pada bidan dengan tenaga medis lainnya. Sehingga
menimbulkanketidak sepahaman atau kerenggangan social.
Ø Kasus1
Disuatu desa
yang ada sebuah BPS,
suatu hari ada seorang Ibu berusia 35 Tahun keadaannya sudah lemah.
bidan menanyakan kepada keluarga pasien apa yang
terjadi pada pasien. Dan suami pasien menjawab ketika dirumah Px jatuh &
terjad
iperdarahan hebat. Setelah itu bidan memberikan pertolongan , memberikan infuse dst…. Bidan menjelaskan pada keluarga, agar istrinya di bawa ke rumah sakit untuk
dilakukan curretase.Kemudian keluarga px menolak
saran bidan tsb, dan meminta bidan yang melakukan currentase.
selang waktu 2 hari px
mengalami perdarahan lagi kemudian keluarga merujuk ke
RS.Dokter menanyakan kapeda suami px, apa yang sebenarnya terjadi dan suami px
menjelaskan bahwa 3 hari yang lalu istrinya mengalami keguguran
& di currentase bidan didesany.
dokter
mendatangi bidan terebut. Maka Terjadilah konflik antara bidan & dokter.
Ø
ISSUE ETIK : Mall Praktek Bidan melakukan tindakan
diluar wewenangnya.
Ø
KONFLIK :bidan melakukan currentase diluar wewenangnya
sehingga
terjadilah konflik antara bidan & dokter.
Ø
DILEMA : jika tidak segera dilakukan tindakan takutnya merenggut nyawa px karena BPS
jauh dari
RS.
Dan jika dilakukan tindakan bidan merasa melanggar
kode etik kebidanan & merasa melakukan tindakan diluar
wewenangnya.
v
PENGERTIAN
Issue etik yang terjadi antara bidan dan organisasi profesi adalah suatu topic masalah yang menjadi bahan pembicaraan antara bidan dengan organisasi profesi karena terjadinyasuatu hal-hal yangmenyimpang dari aturan-aturan yang telah ditetapkan.
Issue etik yang terjadi antara bidan dan organisasi profesi adalah suatu topic masalah yang menjadi bahan pembicaraan antara bidan dengan organisasi profesi karena terjadinyasuatu hal-hal yangmenyimpang dari aturan-aturan yang telah ditetapkan.
v
Kasus
:Seorang ibu yang ingin bersalin di BPS pada bidan A
sejak awal kehamilan ibutersebut memang sudah sering memeriksakan kehamilannya.
Menurut hasil pemeriksaanbidan Ibu tersebut mempunyai riwayat hipertensi. Maka
kemungkinan lahir pervaginanyasangat beresiko Saat persalinan tiba. Tekanan
darah ibu menjadi tinggi. Jik atidak dirujuk maka beresiko terhadap janin
dan kondisi si Ibu itu sendiri. Resiko pada janin bisa terjadigawat janin dan
perdarahan pada ibu. Bidan A sudah mengerti resiko yang akan terjadi. Tapiia
ebih memntingkan egonya sendiri karena takut kehilangan komisinya dari pada
dirujuk kermah sakit. Setelah janin lahir Ibu mengalami perdarahan hebat,
sehingga kejang-kejang danmeninggal. Saaat berita itu terdengar organisasi
profesi ( IBI ), maka IBI memberikan sanksiyang setimpal bahwa dari
kecerobohannya sudah merugikan orang lain. Sebagai gantinya,ijin praktek ( BPS
) bidan A dicabut dan dikenakan denda sesuai dengan pelanggarantersebut.
v
Issue etik
:1). Terjadi malpraktek
2). Pelangaran wewenang Bidan
v Dilema etik
Warga yang mengetahui hal tersebut segera melaporkan kepada organisasi profesi
dan diberikan penangan.
3) ISSUE ETIK DALAM PELAYANAN
KEBIDANAN
1. Pengertian Issue
Isu adalah masalah pokok yang berkembang di masyarakat atau suatu lingkungan yang belum tentu benar, serta membutuhkan pembuktian.
Isu adalah topic yang menarik untuk didiskusikan dan sesuatu yang memungkinkan orang untuk mengemukakan pendapat yang bervariasi.
Isu muncul dikarenakan adanya perbedaan nilai.
Isu adalah masalah pokok yang berkembang di masyarakat atau suatu lingkungan yang belum tentu benar, serta membutuhkan pembuktian.
Isu adalah topic yang menarik untuk didiskusikan dan sesuatu yang memungkinkan orang untuk mengemukakan pendapat yang bervariasi.
Isu muncul dikarenakan adanya perbedaan nilai.
2. Issue Etik Dalam Pelayanan Kebidanan
Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalm menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah pernyataan itu baik atau buruk. Issue etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang berkembang di masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan yang berhubungan dengan segala aspek kebidanan yang menyangkut baik dan buruknya.
Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalm menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah pernyataan itu baik atau buruk. Issue etik dalam pelayanan kebidanan merupakan topik yang penting yang berkembang di masyarakat tentang nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan yang berhubungan dengan segala aspek kebidanan yang menyangkut baik dan buruknya.
Beberapa pembahasan masalah etik dalm kehidupan sehari hari adalah sebagai
berikut:
1.
Persetujuan dalam proses melahirkan.
1).
Memilih atau mengambil keputusan dalam persalinan.
2).
Kegagalan dalam proses persalinan.
3).
Pelaksanan USG dalam kehamilan.
4).
Konsep normal pelayanan kebidanan.
5).
Bidan dan pendidikan seks.
2.
Contoh masalah etik yang berhubungan dengan teknologi:
1).
Perawatan intensif pada bayi.
2).
Skreening bayi.
3).
Transplantasi organ.
4).
Teknik reproduksi dan kebidanan.
3.
Contoh masalah etik yang berhubungan dengan profesi:
1).
Pengambilan keputusan dan penggunaan etik.
2).
Otonomi bidan dan kode etik profesional.
3).
Etik dalam penelitian kebidanan.
4).
Penelitian tentang masalah kebidanan yang sensitif.
4.
Biasanyan beberapa contoh mengenai isu etik dalm pelayananan kebidanan adalah
berhubungan dengan masalah-masalah sebagai berikut:
1).
Agama / kepercayaan.
2).
Hubungan dengan pasien.
3).
Hubungan dokter dengan bidan.
4).
Kebenaran.
5).
Pengambilan keputusan.
6.
Pengambilan data.
7.
Kematian.
8.
Kerahasiaan.
9.
Aborsi.
10.
AIDS.
11.
In_Vitro fertilization
Bidan dituntut untuk berprilaku hati-hati dalm setiap tindakannya dalam
memberikan asuhan kebidanan dengan menampilkan perilaku yang etis dan
profesional.
B)
ISSUE MORAL DALAM PELAYANAN KEBIDANAN
Moral merupakan pengetahuan atau keyakian tentang
adanya hal yang baik dan buruk yang mempengaruhi siakap seseorang.
Kesadaran tentang adanya baik buruk berkembang pada diri seseorang seiring
dengan pengaruh lingkungan, pendidikan, sosial budaya, agama, dll. Hal ini yang
disebut kesadaran moral. Isu moral dalam pelayanan kebidanan merupakan
topik yang penting yang berhubungan dengan benar dan salah dalam kehidupan
sehari-hari yang ada kaitannya dengan pelayanan kebidanan.
Beberapa contoh isu moral dalam kehidupan sehari-hari:
1. Kasus abortus.
2. Euthanansia.
3. Keputusan untuk
terminasi kehamialn.
4. Isu moral juga
berhubungan dengan kejadian luar biasa dalam kehidupan sehari-hari, seperti
yang menyangkut konflik dan perang.
1.
Dilema dan Konflik
Moral
Dilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan
dimana dihadapkan pada dua alternative pilihan, yang kelihatannya sama atau
hampir sama dan membutuhkan pemecahan masalah. Dilema muncul karena terbentur
pada konflik moral, pertentangan batin, atau pertentangan antara nilai-nilai
yang diyakini bidan dengan kenyataan yang ada.
Ketika mencari solusi atau pemecahan masalah harus mengingat akan tanggung jawab profesional,yaitu:
Ketika mencari solusi atau pemecahan masalah harus mengingat akan tanggung jawab profesional,yaitu:
1.
Tindakan selalu ditujukan untuk peningkatan kenyamanan kesejahteraan pasien
atau klien.
2.
Menjamin bahwa tidak ada tindakan yang menghilangkan sesuatu bagian [omission],
disertai ras tanggung jawab memperhatikan kondisi dan keamanan pasien atau
klien.
3.
Konflik moral menurut Johnson adalh bahwa konflik atau dilema pada dasarnya
sama , kenyataannya konflik berada diantara prinsip moral dan tugas yang mana
sering menyebabkan dilema.
Ada
2 tipe konflik:
1. Konflik yang
berhubungan dengan prinsip.
2. Konflik yang
berhubungan dengan otonomi.
Dua
tipe konflik ini merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan.
contoh
issue Moral
Ø
ISSU MORAL: seorang bidan melakukan pertolongan
persalinan normal.
Ø
KONFLIK MORAL: menolong persalinan sungsang untuk
nendapatkan pasien demi persaingan atau dilaporkan oleh bidan “A”.
Ø
DILEMA MORAL:
1)
Bidan “B” tidak melakukan pertolongan persalinan sungsang tersebut namun bidan
kehilangan satu pasien.
2)
Bidan “B” menolong persalinan tersebut tapi akan dijatuhkan oleh bidan “A”
dengan di laporkan ke lembaga yang berwenang.
2.
Pengambilan keputusan dalam menghadapi
dilema Etik/ Moral pelayanan kesehatan
Menurut George R.Terry,
pengambilan keputusan adalah memilih alternatif yang ada.
Ada 5 (lima) hal pokok dalam
pengambilan keputusan:
- Intuisi berdasarkan perasaan, lebih subyektif dan mudah terpengaruh
- Pengalaman mewarnai pengetahuan praktis, seringnya terpapar suatu kasus meningkatkan kemampuan mengambil keputusan terhadap nsuatu kasus
- Fakta, keputusan lebih riel, valit dan baik.
- Wewenwng lebih bersifat rutinitas
5. Rasional, keputusan bersifat obyektif, trasparan,
konsisten
Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pengambilan Keputusan
1.
Posisi/kedudukan
2.
Masalah, terstruktur, tidak tersruktur, rutin,insidentil
3.
Situasi:faktor konstan, faktor tidak konstan
4.
Kondisi, faktor-faktor yang menentukan daya gerak
5.
Tujuan, antara atau obyektif
Kerangka Pengambilan Keputusan
Sistim pengambilan keputusan
merupakan bagian dasar dan integral dalam praktek suatu profesi. Keberadaan
yang sangat penting, karena akan menentukan tindakan selanjutnya.
Keterlibatan bidan dalam proses
pengambilan keputusan sangat penting karena dipengaruhi oleh 2 hal :
- Pelayanan ”one to one” : Bidan dan klien yang bersifat sangat pribadi dan bidan bisa memenuhi kebutuhan.
- Meningkatkan sensitivitas terhadap klien bidan berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan.
Mengapa AKI AKB di Indonesia
masih tinggi ? ada 3 keterlibatan pengambilan keputusan :
- Terlambat mengenali tanda – tanda bahaya kehamilan sehingga terlambat untuk memulai pertolongan
- Terlambat tiba di fasilitas pelayanan kesehatan
- Terlambat mendapat pelayanan setelah tiba di tempat pelayanan.
Contoh : - Dokter tidak ada,
persediaan darah di PMI habis
( Empat ) Tingkatan Kerja Pertimbangan Moral Dalam Pengambilan Keputusan
Ketika Menghadapi Delima Etik.
TK I
Keputusan dan tindakan : Bidan
merefleksikan pada pengalaman atau
pengalaman rekan kerja.
TK II
Peraturan
: berdasarkan kaidah kejujuran ( berkata benar), privasi,
kerahasiaan dan kesetiaan ( menepati janji).
Bidan sangat familiar, tidak meninggalkan kode
etik dan
panduan praktek profesi.
TK III
Ada 4 prinsip etik yang digunakan
dalam perawatan praktek kebidanan:
- ANTONOMY, memperhatikan penguasaan diri, hak kebebasan dan pilihan individu.
- BENETICENCE, memperhatikan peningkatan kesejahteraan klien, selain itu berbuat terbaik untuk orang lain.
- NON MALETICENCE, tidak melakukan tindakan yang menimbulkan penderitaan apapun kerugian pada orang lain.
- YUSTICE, memperhatikan keadilan, pemerataan beban dan keuntungan. ( Beaucamo & Childrens 1989 dan Richard, 1997)
Dasar Pengambilan keputusan :
- Ketidak sanggupan ( bersifat segera)
- Keterpaksaaan karena suatu krisis, yang menuntut sesuatu unutuk segera dilakukan.
Bentuk pengambilan keputusan :
- Strategi : dipengaruhi oleh kebijakan organisasi atau pimpinan, rencana dan masa depan, rencana bisnis dan lain-lain.
- Cara kerja : yang dipengaruhi pelayanan kebidanan di dunia, klinik, dan komunitas.
- Individu dan profesi : dilakukan oleh bidan yang dipengaruhi oleh standart praktik kebidanan.
Pendekatan tradisional dalam
pengambilan keputusan :
- Mengenal dan mengidentifikasi masalah
- Menegaskan masalah dengan menunjukan hubungan antara masa lalu dan sekarang.
- Memperjelas hasil prioritas yang ingin dicapai.
- Mempertimbangkan pilihan yang ada.
- Mengevaluasi pilihan tersebut.
- Memilih solusi dan menetapkan atau melaksanakannya.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
YANG ETIS
Ciri 2nya:
1.Mempunyai pertimbangan yang
benar atau salah
2.Sering menyangkut pilihn yang
sukar
3. Tidak mungkin dielakkan
4. Dipengaruhi oleh norma,
situasi, iman,lingkungan sosial
MENGAPA KITA PERLU MENGERTI
SITUASI:
1.U/ menerapakan
norma-norma terhadap situasi
2.U/ melakukan perbuatan yang
tepat dan berguna
3.U/ mengetahui masalah-masalah
yang perlu diperhatikan
Kesulitan Dalam
Mengerti Situasi :
1.
Kerumitan situasi dan keterbatasan pengetauan kita
2.
Pengertian kita terhadp situasi sering dipengaruhi oleh kepentingan, prasangka
dan faktor 2 subyektif lain.
Bagaimana Kita Memperbaiki
Pengertian Kita Tentang Situasi:
1.Melakukan penyelidikan yang
memadahi
2. Menggunakan sarana ilmiah dan
keterangan para ahli
3. Memperluas pandangan tentang
situasi
4. Kepekaan terhadap
pekerjaan
5.Kepekaan terhadap
kebutuhan orang lain
Tips pengambilan keputusan dalam
keadaan kritis :
- Identifikasi dan tegaskan apa masalahnya, baik oleh sendiri atau dengan orang lain.
- Tetapkan hasil apa yang diinginkan.
- Uji kesesuaian dari setiap solusi yang ada.
- Pilih solusi yang lebih baik.
- Laksanakan tindakan tanpa ada keterlambatan.
Pengambilan keputusan klinis
adalah keputusan yg diambil berdasarkan kebutuhan dan masalahyang dihadapi
klien, sehingga semua tindakan yang dilakukan bidan dapat mengatasi
permasalahan yang dihadapi klien yang bersifat emergensi, antisipasi, atau
rutin.
Pengambilan Keputusan Klinis
Tergantung:
- Pengetahuan
- Latihan Praktek
- Pengalaman
Pengambilan Keputusan Klinis yang
benar dan tepat:
- Menghindari pekerjan atau tindakan rutin yamng tidak sesuai dgn kebutuhan klien
- Meningkatkan efektitivitas dan efesiensi pelayanan yang diberikan
- Membiasakan Bidan berfikir dan bertindak sesuai standart
- Memberikan kepuasan pelanggan
Dalam Kasus Emergensi Dan Menghadapi Situasi Panik :
ada 2 Hal
a.
Mempertimbangkan satu solusi berdasarkan pengalaman dimasa
Lampau
b. Meninjau simpanan
pengetahuan yg relevan dgn keadaan tsb
Langkah - langkah Pengambilan Keputusan Klinis
Menggunakan
1. Penilaian (
pengumpulan informasi)
2. DX ( Penafsiran)
3. Perencanan
4. Intervensi
5. Evaluasi
TEORI-TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Teori
Utilitarisme:
Ketika keputusan diambil, memaksimalkan
kesenangan, meminimalkan ketidaksenangan.
2. Teori Deontology
Menurut Immanuel Kant: sesuatu dikatakan baik bila
bertindak baik. Contoh bila berjanji ditepati, bila pinjam hrus dikembalikan
3. Teori Hedonisme:
Menurut Aristippos , sesui kodratnya, setiap
manusia mencari kesenangan dan menghindari ketidaksenangan.
4. Teori Eudemonisme:
Menurut Filsuf Yunani Aristoteles , bahwa dalam setiap
kegiatannya manusia mengejar suatu tujuan, ingin mencapai sesuatu yang baik
bagi kiata
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Materi
ini sangat penting bagi mahasiswa bidan untuk mengetahui tentang apa itu etika,
apa itu moral dan bagaimana menerapkannya dalam praktik kebidanan sehingga
seorang bidan akan terlidung dari kegiatan pelanggaran etik ataupun
pelanggaran moral yang sedang berkembang dihadapan public dan erat kaitannya
dengan pelayanan kebidanan sehingga seorang bidan sebagai provider kesehatan
harus kempeten dalam menyikapi dan mengambil keputusan yang tepat untuk bahan
tindakan selanjutnya sesuai standar asuhan dan kewenangan bidan
1.2
Saran
Dalam
Makalah ini terdapat penjelasan tentang “Issue Etik yang terjadi dalam
Pelayanan Kebidanan (Issue Moral)” berharap agar mahasiswi dapat mengetahui
Issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan khususnya Issue Moral sesuai
dengan pembahasan yang ada dalam makalah ini
Daftar Pustaka
Marimbi,
Hanum.2008. Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan, Mitra Cendikia Press.
Jogjakarta